Penyakit toksoplasmosis – toksoplasmosis adalah penyakit
yang dapat menyerang hampir semua hewan dan dapat ditularkan kepada manusia
(zoonosis). Toksoplamosis termasuk zoonosis yang berbahaya. Di indonesia
penyakit ini sering digabung dengan TORCH yang merupakan gabungan penyebab
penyakit lain yaitu Toxoplasmosis-Rubella-Cytomegali-Herpes.
Sebenarnya, penyakit Rubella, Cytomegali, dan Herpes disebabkan oleh virus,
sedangkan toksoplasmosis disebabkan oleh protozoa (sebangsa mikroorganisma) dan
bukan termasuk virus.
Ilustrasi |
Penyakit toksoplasmosis ini telah menjangkiti hampir
diseluruh dunia. Toksoplasmosis pertama kali ditemukan oleh Nicolle dan Menceu
di Afrika pada tahun 1908. Setelah itu menurut Mello pada tahun 1910 diketahui
bahwa penyakit ini secara spontan dapat menginfeksi anjing, babi kucing, domba,
kelinci, marmot, tupai, kera, burung dan hewan berdarah panas lain termasuk
manusia. Castellani pada tahun 1933 melaporkan adanya Toksoplasmosis pada
manusia untuk pertama kalinya. Setelah itu, tepatnya pada tahun 1949 di
Australia dilakukan pembedahan pada seorang anak yangmenderita hidrocepallus
(kepala membesar karena banyak terdapat air) ditemukan Toksoplasma didalam
otaknya. Pada tahun 1957, ditemukan adanya kasus keguguran pada kambing dan
domba di Selandia baru yang disebabkan oleh toksoplasma.
Toksoplasma ini berkembang biak di dalam sel darah putih.
Pada infeksi akut (terjadi secara tiba-tiba) parasite ini dapat ditemukan
hampir pada semua cairan tubuh. Pada jaringan tubuh Toksoplasma berkembang biak dengan cara membelah diri (dari satu
menjadi dua, dua menjadi empat dan seterusnya). Setelah memperbanyak diri,
toksoplasma ini berubah menjadi bentuk yang lebih aktif dan menyerang
bagian-bagian tubuh yang lain. Pada akhirnya, parasite ini berada pada jaringan
saraf, mata, otot, jantung, serta alat pencernaan.
Pada saluran pencernaan hewan-hewan sebangsa kucing
(felidae), Toksoplasma mampu
berkembang biak secara seksual (peleburan sperma dan ovum) maupun secara
nonseksual (dengan membelah diri). Oleh karena perkembang biakan ini
hewan-hewan sebagsa kucing (felidae) disebut sebagai induk semang yang pasti
(definitive). Itulah sebabnya dalam kotoran hewan sebangsa kucing ditemukan
telur-telur Toxoplasma gondii (ookist)
sedangkan hewan lain yang juga terinfeksi tidak.
Setelah 48 jam telur-telur ini akan berubah bentuk menjadi
bentuk yang lebih berbahaya (bentuk yang dapat menginfeksi disedbut sporosoit).
Setiap satu telur (satu ookista) menjadi delapan buah sporososit. Bentuk inilah
yang dapat menginfeksi manusia maupu hewan lainnya apabila makanan maupun
minuman hewan serta manusia yang bersangkutan tercemari oleh sporosoit ini.
0 komentar:
Posting Komentar