Penyakit Leptospirosis – disebabkan oleh infeksi Leptospira,
yaitu suatu jenis bakteri. Penyakit ini disebut pula Weil’s Disease atau Redwater Disease (of calves) padaternak
sapi serta ada pula yang menyebutkannya sebagai Canine Typus apabila menyerang pada anjing. Penyakit ini sering
pula disebut penyakit kuning menular non virus (non virus infectious jaundice) karena penderita menunjukkan
gejala-gejala-gejala seperti penderita penyakit kuning.
Ilustrasi |
Leptospirosis telah lama dikenal di Indonesia, bahkan sudah
sejak zaman hindia-belanda. Pada saat itu kasus Leptospirosis telah ditemukan
pada manusia, dan pada hewan ditemukan menyerang anjing, babi, tikus dan
kalong. Pada tahun 1964 telah diadakan penelitian yang menunjukkan bahwa 21%
nani-bai dipotong dirumah pemotongan hewan di Bogor mengandung leptospira
didalam ginjalnya. Bakteri ini memiliki lebih dari 175 macam jenis. Setiap
jenis memiliki sifat-sifat khas yang dapat menginfeksi baik hewan maupun
manusia.
Penyakit leptospira disebabkanoleh bakteri Leptospirosis. Bakteri ini menyukai
hidup di organ ginjal serta organ reproduksi. Itulah sebabnya Leptospira dapat dikeluarkan dari tubuh
penderita bersama ekskresi (pengeluaran) dan melalui saluran kelamin
(urogenitalis), misalnya air kencing selama bertahun-tahun. Leptospira menyukai
tinggal di permukaan air dalam waktu lama dan setiap saat dapat menginfeksi
calon korbannya apabila kontak dengan bakteri tersebut. Oleh karena sifatnya
tersebut Leptospira juga disebut sebagai Water
Born Disease (penyakit yang timbul dari air).
Leptospira dapat menginfeksi jika terdapat kontak secara
langsung antara kulit yang lecet maupun terluka dengan bakteri. Selain itu
infeksi bakteri ini juga dapat melalui selaput lendir lainnya yang kontak
langsung dengan bakteri. Selaput-selaput lendir itu misalnya selaput
konjungtiva (mata), maupun selaput lendr lainnya.
Apabila bakteri Leptospira menginfeksi, akan masuk kedalam
jaringan tubuh penderita, apabila korbannya sedang bunting (mengandung),
umumnya akan mengalami keguguran. Apabila jika usia kandungannya tersebut baru
berjalan tahap awal kehamilan. Kasus keguguran ini biasanya disertai dengan
tertinggalnya membrane fetus (calon anak) yang dapat menyebabkan terjadinya
gangguan fertilitas (kesuburan) di kemudian hari. Apabila bakteri ini memasuki
ginjal muncullah lesi-lesi (daerah yang menunjukkan warna berbeda dengan daerah
sekitarnya). Lesi ini tampak lebih pucat karena sel-selnya mengalami kematian
selain itu, terjadi pula pembengkakan hati dan disertai pula kematian
jaringan-jaringan hati (nekrosis hati)
0 komentar:
Posting Komentar