Analisis Jurnal



“Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia Interaktif
(Studi Empirik pada Konsep Sistem Saraf)”
KELOMPOK VII
UMMU KALTSUM
SURAHMAN BASRI
YASRINA EKA PRANITA ASPATAN

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH & KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2013
Analisis Kritis Jurnal
1.      Biografi
a.    Pengarang        
1). Fransisca Tapilouw.  Pendidikan Biologi FPMIPA UPI

2). Wawan Setiawan. Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI
b.   Judul                
“Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia Interaktif
(Studi Empirik pada Konsep Sistem Saraf)”
c.    Sumber
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/PRODI._ILMU_KOMPUTER
/19661011991031WAWAN_SETIAWAN/10._Peningkatan_Pemahaman_dan_Retensi.pdf
2.  Tujuan    
Untuk mengetahui keberhasilan implementasi teknologi multimedia interaktif dalam pembelajaran konsep sistem saraf.

3.   Fakta-fakta Unik
v  Pemahaman bukan hanya berarti mengetahui yang sifatnya ingatan saja tetapi mampu mengungkap kembali dalam bentuk lain atau kata-kata sendiri sehingga mudah dimengerti maknanya tetapi tidak mengubah arti yang dikandungnya.
v  Kita akan mengingat informasi dengan sangat baik jika informasi tersebut dicirikan adanya konteks emosional seperti cinta, kebahagiaan, dan kesedihan.
v  Pemahaman yang tinggi terhadap suatu materi menuntut keaktifan, kekreatifan dan kekritisan untuk memecahkan suatu masalah.



4.   Pertanyaan-pertanyaan  menyangkut jurnal adalah sebagai berikut :
a.       Apakah teknologi multimedia interaktif dapat di gunakan untuk semua golongan pelajar ?
b.      Bagaimanakah pandangan peserta didik mengenai pembelajaran teknologi multimedia interaktif dalam pembelajaran konsep sistem saraf ?
c.       Apakah yang di maksud dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk “Quasi eksperimental design”(Sugiyono, 2007:117), dengan desain “Static group pretes-postest design” (Fraenkel & Wallen, 1993: 248) ?

5.  Konsep Utama
                  Pembelajaran dengan menggunakan teknologi multimedia interaktif secara individual dan pembelajaran menggunakan teknologi multimedia interaktif secara klasikal sangat disenangi oleh siswa karena siswa merasa lebih mudah memahami konsep sistem saraf melalui animasi, variasi warna, gambar-gambar, dan teks yang ditampilkan dalam program. Permainan dan simbol-simbol yang disajikan dalam program merangsang siswa untuk berpikir dan memotivasi siswa untuk lebih memahami konsep sistem saraf dan senantiasa membuat siswa senang mengikuti pembelajaran.
                  Pembelajaran dengan menggunakan teknologi multimedia interaktif individual dan pembelajaran menggunakan teknologi multimedia interaktif klasikal, dapat meningkatkan pemahaman dan retensi siswa pada konsep sistem saraf. Bahkan, Kedua pembelajaran mampu membuat siswa termotivasi mempelajari kembali konsep sistem saraf walaupun pembelajaran telah selesai. Hal ini terbukti dari hasil retensi yang lebih  mampu membuat siswa mandiri dan aktif dalam belajar, tidak demikian halnya untuk kelas klasikal ketika belajar di kelas karena pembelajaran didominasi oleh guru.
6. Refleksi atau Ungkapan Diri
  Setelah menganalisis jurnal dengan judul “Meningkatkan Pemahaman dan Retensi Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Teknologi Multimedia Interaktif (Studi Empirik pada Konsep Sistem Saraf)” yang dapat kami mengerti antara lain adalah sebagai berikut :

v  Analisis terhadap hasil pengamatan untuk kelas yang belajar secara individual menunjukkan siswa lebih mandiri dan aktif dibandingkan siswa yang belajar secara klasikal.
v  Kemampuan multimedia memberi pengajaran secara individu (melalui sistem tutor) bukan berarti tidak ada pengajaran secara khusus dari guru, melainkan siswa memiliki kebebasan untuk belajar mandiri tanpa harus selalu didampingi guru.
v  Pada hakekatnya bentuk pembelajaran yang berbantuan komputer memiliki pengertian bahwa komputer dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengajar. Dengan adanya inovasi baru tersebut maka pembelajaran dapat dibedakan atas tiga kategori (Ysewijn dalam Iskandar, 2003), yaitu :
a. Pembelajaran tanpa komputer, yaitu pengajar merupakan satu-satunya yang melaksanakan semua kegiatan pembelajaran di kelas.
b. Pembelajaran campuran, yaitu pengajar dan komputer berbagi pekerjaan mengajar, tetapi pengajar tetap merupakan penanggung jawab kegiatan di kelas.
c. Pembelajaran otomatik (authomatic teaching), yaitu pembelajaran yang peran pengajarnya digantikan oleh komputer secara total.

Selain hal-hal yang dapat kami mengerti, ada pula hal-hal yang belum bisa kami pahami dalam  jurnal yang telah kami analisis diantaranya adalah sebagai berikut ;
a.       Metode yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk “Quasi eksperimental design”(Sugiyono, 2007:117), dengan desain “Static group pretes-postest design” (Fraenkel & Wallen, 1993: 248).
b.      Data dikumpulkan dari hasil tes belajar siswa, baik pretes, postes, maupun retes pada kelas Individual dan Klasikal. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan uji perbedaan dua rata-rata uji-Z. Sebagai kelengkapan data di atas dilakukan pula kegiatan observasi langsung, kuesioner, dan wawancara.

Ditulis Oleh : Unknown ~ Biologijie

Surahman Basri Anda sedang membaca artikel berjudul Analisis Jurnal yang ditulis oleh BIOLOGY SMART yang berisi tentang : Dan Maaf, Anda tidak diperbolehkan mengcopy paste artikel ini.

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di BIOLOGY SMART

0 komentar:

Posting Komentar

Back to top