Di antara usaha-usaha pertama untuk menjawab pertanyaan
ini dalam peradaban kita adalah kisah tentang penciptaan yang terdapat didalam
injil. Kebudayaan lain pun mempunyai dua ciri yang kebersamaan. Pertama, kisah
ini diciptakan jauh sebelum kita memperoleh pengetahuan apapun mengenai
prinsip-prinsip fisika, kimia dan biologi yang merupakan dasar kehidupan.
Kedua, kisah ini memohonkan interfensi tuhan dalam penciptaan kehidupan dan
dengan demikian di luar lingkup penyelidikan ilmiah. Para ilmuan menduga bahwa
tenaga yang menguasai dunia ini dapat diketahui, bahwa tenaga ini bereaksi
secara seragam pada setiap saat dan di semua tempat, bahwa pengaruhnya dapat
diramalkan setidaknya dalam cara statistik. Sementara kepercayaan ini dapat
saja kurang masuk akal, namun merupakan satu-satunya dasar yang dapat dipakai
para ilmuan. Jika percobaan-percobaan mereka diarahkan padsa intervensi yang
unik supernatural atau tak terduga-duga, maka tidak ada alasan untuk
melakukannya. Sebenarnya, jika terdeteksi sedikit hasil yang tak terulangi para
ilmuan menganggap bahwa hal itu disebabkan peralatan yang telah kekeliruan
dalam pengamatan.
Teori Kosmozoa. Teori
mengenai asal usul kehidupan ini memang dalam ruang lingkup penelitian ilmiah.
Teori ini menerangkan adanya kehidupan di bumi kita dengan mengandaikan bahwa
kehidupan dibawa kemari dari tempat lain dari alam semesta boleh jadi tergabung
dalam benda mateorit yang jatuh. Beberapa meteorit memang mengandung
molekul-molekul organik. Tetapi datangnya molekul-molekul organic dari luar
angkasatidak sama dengan datangnya kehidupan. Dan sekalipun kehidupan itu
menahan kekerasan ruangan antar planet dan perjalanan kasar melalui atmosfer
bumi, teori kosmozoa itu sebenarnya tidak menjawab pertanyaan dasar kita. Teori
ini hanyalah menjauhkannya dari planet ini kesuatu lokasi lain.
Teori Generation
Spontanea. Sampai sekitar seratus tahun yang lalu secara umum dipercayai bahwa
kehidupan dapat timbul dengan sendirinya dari benda tidak hidup. Bahkan van
Helmont memberikan resepnya – butir-butir andum dan kemeja kotor dalam wadah
gelap untuk menghasilkan tikus secara spontan! Akan tetapi tetapi makin banyak
diketahui tentang biologi orang mulai meragukan kemungkinan adanya generatio
spontanea. Pada tahun 1668, seorang dokter italia dengan nama Francesco Redi
melakukan percobaan untuk menunjukkan bahwa ulat tidak timbul dengan sendirinya
pada daging yang membusuk melainkan berasal dari telur lalat. Walaupun
generasio Spontanea dari bentuk-bentuk kehidupan yang lebih besar mulai disangsikan
setelah ini, penemuan van Leuwenhoek tentang mikroorganisme mulai membuka
kembali masalah tersebut . tentu saja makhluk-makhluk renik ini yang begitu
tiba-tiba muncul dalam makanan yang membusuk dan sebagainya timbul dengan
sendirinya! pendeta berkebangsaan italia Lazzio Spallanzani, mencoba
memperlihatkan bahwa mikroorganisme tadi tidak dengan cara demikian munculnya.
Ia mendidihkan kaldu gizi dalam labu kemudian menutupnya rapat-rapat sehingga
tidak dimasuki apapun dari luar. Kaldu ini tetap bening dan steril, akan tetapi
mereka yang sedemikian rupa sehingga generasio spontanea tidak dapat terjadi.
Akhirnya seratus tahun
yang lampau yang membuat orang-orang skeptis itu terbngkam ialah Louis Pasteur,
ahli biokimia dan mikrobiologi yang abadi dari prancis. Dia juga mendidikan
labu yang berisi kaldu, tetapi leher bukannya ditutup rapat-rapat melainkan
dibentuk berbentuk huuf S, sehingga ujungnya tetap terbuka . sekarang udara
segar mencapai bagian dalam labu itu tetapi Pasteur berpendapat bakteri atau organisme
apapun yang mengapung dalam udara tersebut akan terjebak dalam leher labu yang
panjang. Tetapi seperti biasanya kalau tetap steril sampai beliau mengalirkan
kaldu keleher lalu mengembalikan kembali.hanya setelah ini dilakukan
mikroorganisme mulai tumbuh di dalam kaldu.
Ada dua hal yang
penting tentang karya Pasteur yang sering tidak dapat diperhatikan. Yang
pertama beliau tidak membuktikan bahwa generaitio spontanea tidak dapat dan
tidak akan pernah akan terjadi. Sesungguhnya tidak mungkin membuktikan hal negative tentang sesuatu. Pasteur,
sebagaimana Redi sebelum beliau, hanya menunjukkan contoh-contoh generatio
spontanea yang disangka benar itu akan gagal jika organisme hidup yang memang
sudah ada di tiadakan sebenarnya kita mempunyai alasan yang baik untuk
memikirkan bahwa kehidupan tidak diciptakan secara spontan sekarang tetapi
secara pasti kita tidak mempunyai bukti yang kuat.
Hal kedua tentang karya
Pasteur ialah jika hal itu benar-benar berarti bahwa generaso spontanea dari
kehidupan itu tidak mungkin maka tentang asal usul kehidupan tidak dapat
diterangkan dengan dasar ilmiah. Untunglah jalan keluar untuk mengatasi dilemma
itu dikemukakan dalam tahun 1936 oleh ahli biokimia Rusia A.I. Oparin.
0 komentar:
Posting Komentar