BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karbohidrat atau hidrat arang adalah suatu
zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya
menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun
karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok,
terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat
dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin
bisa mencapai 90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya
sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung
karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak
maupun protein.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya. Walaupun tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan karbohidrat yang sangat parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat per Kg berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis. Secara keseluruhan tubuh harus mempertahankan keseimbangan tertentu dalam utilisasi karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber energi. Sehingga kekurangan atau kelebihan karbohidrat dapat menimbulkan berbagai gangguan atau penyakit.
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan, manusia dan tumbuhan.
Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya. Walaupun tubuh tidak membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan karbohidrat yang sangat parah akan menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat per Kg berat badan sehari untuk mencegah terjadinya ketosis. Secara keseluruhan tubuh harus mempertahankan keseimbangan tertentu dalam utilisasi karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber energi. Sehingga kekurangan atau kelebihan karbohidrat dapat menimbulkan berbagai gangguan atau penyakit.
Hal inilah yang melatarbelakangi penyusunan makalah ini
untuk mengetahui berbagai penyakit yang ditimbulkan akibat kelebihan maupun
kekurangan dalam mengonsumsi karbohidrat.
B. Tujuan
Tujuan
penyusunan makalah ini, yaitu
1.
Untuk mengetahui
penyakit akibat kekurangan karbohidrat
2.
Untuk mengetahui penyakit
akibat kelebihan karbohidrat
C. Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah pada makalah ini, yaitu:
1.
Penyakit apa sajakah
yang dapat timbul akibat kekurangan konsumsi karbohidrat?
2.
Penyakit apa sajakah
yang dapat timbul akibat kelebihan konsumsi karbohidrat?
BAB II
PEMBAHASAN
Karbohidrat merupakan suatu molekul
yang tersusun dari unsur-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Karbohidrat
dibutuhkan oleh mahluk hidup sebagai sumber energi. Ia berperan
sebagai bahan bakar. Pada manusia, bahan bakar tersebut berupa glukosa
sedangkan pada hewan disebut glikogen dan pada tumbuhan disebut pati.
Para ahli gizi menyebut karbohidrat sebagai salah satu dari enam zat yang
paling dibutuhkan oleh tubuh. Karena itu, diet yang bertujuan menghindari
karbohidrat adalah jenis diet yang salah.
Selain sebagai sumber energi, manfaat karbohidrat lainnya adalah sebagai
cadangan tenaga yang biasanya disimpan dalam bentuk lemak di bawah jaringan
kulit, memberi rasa kenyang, dan lain-lain. Kebutuhan karbohidrat
diperhitungkan akan fungsinya sebagai penghasil energi. Jadi, yang menjadi
dasar kebutuhan karbohidrat adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh.
Sedangkan kalori, terutama dihasilkan oleh karbohidrat, lemak, dan protein. Di
Indonesia, 70-80% dari seluruh energi untuk keperluan tubuh berasal dari
karbohidrat.
Tubuh manusia rata-rata
membutuhkan karbohidrat sebesar 368 gram hingga 460 gram setiap harinya. Jumlah
tersebut sangat dianjurkan untuk asupan kalori pembangkit energi tubuh. Jika
seseorang tidak mengkonsumsi karbohidrat yang sesuai dengan kebutuhannya akan
menimbulkan efek-efek merugikan. Sehingga kekurangan atau kelebihan karbohidrat
dapat menimbulkan berbagai gangguan atau penyakit.
Nama
|
Sumber
|
Fungsi
|
Akibat
|
|
Kekurangan
|
Kelebihan
|
|||
Karbohidrat
(glukosa)
C,H,O
|
Padi-padian,
gandum, sorgum, umbi-umbian, roti, buah-buahan manis, madu dan gula tebu
|
·
Sumber
energy utama
·
Pembentuk
struktur sel dan jaringan
·
Membantu
proses pencernaan dan penyerapan kalsium
·
Komponen
asam inti (RNA & DNA)
·
Bahan
pembentuk protein dan lemak
·
Menjaga
keseimbangan asam dan basa
|
·
Gula
darah menurun.
·
Untuk
balita rentan terserang penyakit marasmus/busung lapar
·
Adrenalin kurang, badan menjadi
lemes, kurus
|
·
Overweight (kelebihan berat badan) atau obesitas
·
Diabetes
mellitus
·
Jantung
koroner
|
A. Penyakit akibat
kekurangan karbohidrat
Kekurangan asupan makanan
yang mengandung karbohidrat dapat mengakibatkan penyakit di antaranya yaitu:
1. Marasmus
Gangguan akibat kekurangan asupan
makanan yang mengandung karbohidrat dapat mengakibatkan penyakit di antaranya
adalah penyakit yang sering mengenai anak balita (di bawah lima tahun) disebut
juga penyakit marasmus.
Ciri-ciri penyakit marasmus :
a. Selalu merasa kelaparan
b. Anak sering menangis
c. Tubuh menjadi sangat kurus, biasanya
pada anak yang terkena penyakit busung lapar
d. Kulit menjadi keriput
e. Pernapasan terganggu akibat tekanan
darah dan detak jantung yang tidak stabil
f. Penyakit marasmus sangat berbahaya
dan bisa menyebabkan kematian apabila tidak ditangani secara serius
g. Penyakit marasmus akan mengakibatkan
tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan kecerdasannya menjadi
lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada perkembangan
psikologisnya
Penyakit marasmus sangat berbahaya dan bisa
menyebabkan kematian apabila
tidak ditangani secara serius. Penyakit kekurangan karbohidrat marasmus ini
akan mengakibatkan tumbuh kembang anak menjadi terhambat, perkembangan
kecerdasannya menjadi lambat, dan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada
perkembangan psikologisnya.
2. Hipoglikemia
Hipoglikemia (kadar glukosa darah yang
abnormal-rendah) terjadi kalau kadar glukosa turun di bawah 50 hingga 60
mg/dl (2,7 hingga 3,3mmol/L).
Gula
darah rendah (hipoglikemia) adalah jumlah kadar gula darah yang
rendah di tubuh. Angkanya bisa dibawah 70 mg/dL, maka akan merasa lemas,
pusing, pucat, gemetaran dll. Kekuatan fisik akan menurun. Gula darah itu
diperlukan di tubuh karena dia sebagai bahan bakar sel, jika terlalu rendah
akan membuat lemas, begitu juga jika terlalu tinggi akan menyebabkan "penyakit gula" atau diabetes.
Gula darah rendah (hipoglikemia) banyak
terjadi pada mereka yang kurang konsumsi buah-buahan manis, kurang oleh raga
dan kurang terkena sinar matahari. Fisik orang yang mengalami gula darah rendah
sangat lemas, pucat dan banyak merasa pusing. Jika ini terjadi
dimasa tua, misal usia atas 50, maka jika tidak cepat ditangani akan
mengakibatkan penyakit lainya.
Ciri-ciri
hipoglikemia adalah:
a. Badan gemetar dan
berkeringat dingin
b. Merasakan pusing di
kepala bagian belakang.
c. Merasakan lapar yang amat
sangat.
d. Jantung berdebar dan
pandangan mulai kabur.
e. Pada kondisi kronis,
hipoglikemia bahkan dapat menyebabkan ketidaksadaran dan kejang-kejang.
Faktor-faktor
yang menyebabkan hipoglikemia:
a. Asupan karbohidrat kurang, Makan tertunda atau lupa, porsi
makan kurang
b. Diet slimming, anorexia nervosa
c. Muntah, gastroparesis
d. Menyusui
e. Absorbsi yang cepat, pemulihan
glikogen otot
f. Alkohol, pemakaian alkohol dalam
jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia
yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor.
B. Penyakit akibat kelebihan
karbohidrat
Kelebihan asupan makanan
yang mengandung karbohidrat dapat mengakibatkan penyakit di antaranya yaitu:
1.
Diabetes Mellitus
Diabetes berasal dari
istilah Yunani yaitu artinya pancuran atau curahan, sedang Melitus atau
Mellitus artinya gula atau madu. Dengan demikian secara bahasa, Diabetes mellitus adalah curahan cairan dr
tubuh yang bayak mengandungan gula. Cairan yang dimaksud di sini adalah air
seni yang berasa manis karena banyak mengandung gula. Maka Definisi diabetes
mellitus atau diabetes melitus secara umum adalah suatu keadaan dimana tubuh tidak
bisa menghasilkan hormon insulin sesuai kebutuhan atau tubuh tidak bisa
memanfaatkan secara optimal insulin yang dihasilkan sehingga terjadi kelonjakan
kadar gula dalam darah melebih normal.
Apabila jumlah insulin
dalam tubuh tidak cukup, atau jika sel-sel tubuh tidak bisa memberikan respon
terhadap insulin sehingga insulin yang dihasilkan tidak bisa termanfaatkan
secara optimal, maka akan terjadi penumpukan gula dalam darah. Nah itulah yang
terjadi pada penderita penyakit diabetes melitus.
Dari definisi penyakit
diabetes dan gambaran secara umumnya dapat disimpulkan bahwa penyakit yang
lebih sering dikenal sebagai penyakit kencing manis ini adalah penyakit kronik
yang diakibatkan oleh:
a.
Ketidakmampuan organ tubuh (pankreas)
untuk memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang cukup, atau
- tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang telah dihasilkan oleh pankreas secara efektif, atau juga
- karena gabungan kedua-duanya.
Tanda awal yang dapat diketahui bahwa
seseorang menderita DM atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek
peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah
mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis
yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti
semut. Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini
meskipun tidak semua dialami oleh penderita :
a.
Jumlah urine yang
dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
b.
Sering atau cepat merasa
haus/dahaga (Polydipsia)
c.
Lapar yang berlebihan
atau makan banyak (Polyphagia)
d.
Frekwensi urine
meningkat/kencing terus (Glycosuria)
e.
Kehilangan berat badan
yang tidak jelas sebabnya
f.
Kesemutan/mati rasa pada
ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
g.
Cepat lelah dan lemah
setiap waktu
h.
Mengalami rabun
penglihatan secara tiba-tiba
i.
Apabila luka/tergores (korengan) lambat
penyembuhannya
j.
Mudah terkena infeksi
terutama pada kulit
Kondisi kadar gula yang drastis menurun
akan cepat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan
koma. Gejala kencing manis dapat berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam
hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe 1. Lain halnya pada penderita diabetes mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai gejala
diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita kencing manis.
Tipe Penyakit Diabetes Mellitus, yaitu:
a.
Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin
dimana tubuh kekurangan hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini
disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans
pankreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja. Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian therapi
insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga,
diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes
tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan pengontrolan dan
memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test gula darah.
Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami
dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.
b.
Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh
tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin
Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan
seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau
berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin
yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Ada
beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten terhadap insulin,
diantaranya faktor kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2,
pengontrolan kadar gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti
diet, penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan
pemberian tablet belum maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka
obat suntik mulai dipertimbangkan untuk diberikan.
Normalnya kadar gula dalam darah
berkisar antara 70 - 150 mg/dL {millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)}
atau 4 - 8 mmol/l {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, Dimana 1
mmol/l = 18 mg/dl. Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan
setelah makan dan mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangun tidur. Seseorang
dikatakan mengalami hyperglycemia apabila kadar gula dalam darah jauh diatas
nilai normal, sedangkan hypoglycemia adalah suatu kondisi dimana seseorang
mengalami penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal.
Diagnosa Diabetes dapat ditegakkan jika
hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau bahkan lebih,
dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level
180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random
(sewaktu) dapat membantu diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai
level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl.
Banyak alat test gula darah yang
diperdagangkan saat ini dan dapat dibeli dibanyak tempat penjualan alat
kesehatan atau apotik seperti Accu-Chek, BCJ Group, Accurate, OneTouch UltraEasy machine. Bagi penderita yang terdiagnosa Diabetes
Mellitus, ada baiknya bagi mereka jika mampu untuk membelinya.
Beberapa cara pencegahan diabetes
mellitus yang dapat dilakukan, adalah dengan menjaga berat badan yang
sehat, ketahui kesehatan keluarga,sering beraktifitas, melakukam diet yang
seimbang, rendah lemak dan gula, selalu mengecek kesehatan, sering makan
sayuran, mengontrol tekanan darah secara teratur, sering makan buah-buahan, dan
sering berolah raga sampai berkeringat.
Pengobatan dan Penanganan Penyakit
Diabetes dapat dilakukan dengan:
a.
Penderita diabetes tipe 1
umumnya menjalani pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog
atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga
secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
b.
Pada penderita diabetes
mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya
hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah
menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet,
dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka
pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut
diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
2. Obesitas
Obesitas atau kegemukan adalala
kelebihan gizi yang ditandai dengan adanya penimbunan lemak secara berlebihan
dalan tubuh sehingga menaikkan berat Badan. Kegemukan hanya dapat terjadi jika
ada kelebihan energi karena berbagai sebab, antara lain kelebihan zat gizi,
kelainan baagian otak tertentu, kelainan hormon endokrin, faktor keturunan, dan
akibat pemakaian obat tertentu.
Kelebihan berat antara lain
disebabkan ketidakseimbangan konsumsi kalori dengan kebutuhan energi, dimana
konsumai terlalu berlebihan dibanding kebutuhan energi. Kelebihan energi itu
disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak itu
ditimbun di beberapa tempat, diantaranya dalam jaringan subkutan dan dalam
jaringan tirai khusus (ementum).Penimbunam lemak pada wanita memiserikan bentuk
khas feminin, misalaya di daerah pinggul, daerah bahu, dan dada. Timbunan
ringan lemak di daerah khusus itu sangat ditakuti dan dijauhi kaum wanita
karena cukup sulit diatasi.
3. Jantung
Koroner
Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak, dan kalsium
tertumpuk dalam arteri.
Ketika ini terjadi dalam arteri yang mensuplai jantung, penumpukan ini,
atau plak, menyebabkan arteri menyempit, sehingga pengiriman oksigen ke jantung
berkurang. Pengurangan pengiriman oksigen ke jantung dapat membuat nyeri dada,
juga disebut angina. Penyakit jantung dimulai ketika kolesterol, bahan lemak,
dan kalsium membangun di arteri, sebuah proses yang dikenal sebagai
aterosklerosis. Hubungan antara penyakit jantung dan serangan jantung Ketika
plak terjadi sampai ke titik dan pecah, hal itu menyebabkan bekuan darah
terbentuk di arteri koroner. Bekuan darah memblok darah mengalir ke otot
jantung, menyebabkan serangan jantung. Dalam skenario terburuk, serangan
jantung tiba-tiba atau gangguan irama fatal dapat terjadi. Penyumbatan arteri
koroner oleh plak dapat menyebabkan serangan jantung (myocardial infarction)
atau gangguan irama fatal (serangan jantung tiba-tiba). Penyakit jantung: pembunuh
nomor satu Penyakit jantung mempengaruhi sekitar 14 juta laki-laki dan
perempuan di Amerika Serikat, dan memiliki tingkat kematian yang tinggi.
Bahkan, merenggut kehidupan lebih banyak dari total gabungan penyebab utama
kematian berikutnya.
Gejala
jantung koroner yaitu:
a.
Nyeri di dada, lebih spesifiknya nyeri di dada bagian
tengah yang menjalar sampai ke lengan kiri atau leher, bahkan sampai ke
punggung. Nyeri dada seperti ini adalah nyeri khas dari penyakit jantung
koroner. Nyeri ini timbul hanya ketika melakukan aktifitas fisik dan akan
berkurang saat beristirahat.
b.
Gejala penyerta seperti keringat dingin dan timbulnya
rasa mual.
Beberapa penyebab umum penyakit jantung diantaranya, adalah merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, keturunan, penyakit arteri, dan obesitas.
Gaya
hidup yang dapat menyebabkan penyakit jantung antara lain :
a. kurang berolahraga
b. kebiasaan makan lemak tinggi,
c. stress
Gejala penyakit jantung biasanya terjadi selama latihan atau aktivitas.
Itu karena meningkatnya permintaan nutrisi dan oksigen yang tidak dapat
dipenuhi karena arteri koroner yang diblokir. Gejala lain dari penyakit jantung
termasuk nyeri dada (angina), sesak napas, rahang sakit, dan sakit punggung,
terutama di sisi kiri. Selain nyeri dada (angina) dan sesak nafas, beberapa
gejala umum lainnya penyakit jantung termasuk rasa sakit rahang, nyeri
punggung, dan jantung berdebar-debar. Setiap orang mengalami penyakit jantung
berbeda, dan tidak ada metode pengobatan yang bekerja untuk semua orang.
Pendekatan multi-faceted dari perubahan pola makan, perubahan gaya hidup,
olahraga, dan obat dapat dikombinasikan, tergantung pada situasi individu dan
kebutuhan pasien
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan pada penyusunan makalah
ini adalah karbohidrat merupakan sumber energi utama dan cadangan energi bagi makhluk hidup. Biarpun
karbohidrat memiliki manfaat, jika kekurangan atau kelebihan dalam mengkonsumsi
karbohidrat juga akan berdampak buruk dan menimbulkan berbagai penyakit.
1. Penyakit akibat
kekurangan karbohidrat yaitu marasmus, Kekurangan Kalori dan
Protein (KKP), dan Hipoglikemia.
2. Penyakit
akibat kelebihan karbohidrat yaitu diabetes mellitus, obesitas, serta jantung
koroner
B. Saran
Dalam pembuatan makalah
ini penyusun memperoleh kendala seperti kuranganya referensi. Jadi penyusun
menyarakan agar pembaca dapat mencari referensi selain makalah yang kami
sajikan agar pengetahuan pembaca dapat bertambah.
DAFTAR REFERENSI
Anonim. 2013. Penyakit Akibat gangguan Karbohidrat. (http://menumakansehat. wordpress. com/2013/02/11/penyakit-akibat-gangguan-karbohidrat/. (diakses tanggal 12
juni 2014).
Anonim.
2012. Akibat kekurangan Karbohidrat.
(http://blogiym.blogspot.com /2012/12 /akibat-kekurangan-karbohidrat.html. (diakses tanggal 12
juni 2014).
Anonim.
2013. Penyakit Akibat Gangguan
Karbohidrat. (http://menumakansehat.
wordpress.com/2013/02/11/penyakit-akibat-gangguan-karbohidrat/. (diakses tanggal 12
juni 2014).
Devi, Nirmala. 2010. Nutrition And Food. Jakarta: PT Kompas
Media Nusantara.
Husni, Risti.2013. Akibat Kelebihan dan Kekurangan zat-zat .(http://ristihusni. blogspot.com /2013/01/akibat-kelebihan-dan-kekurangan-zat-zat.html. (diakses tanggal 12
juni 2014).
Saktiyono. 2006. IPA Terpadu Jilid 2. Jakarta: Esis.
artikel nya sangat bagus kak
BalasHapus